Jumat, 30 Desember 2016

WISATA KERETA LORI PABRIK GULA
SATU PERSEMBAHAN DI AKHIR TAHUN
   
      Ku persembahkan sedikit karya ini kepada Allah SWT, Tuhan yang melimpahakan semua Rahmat dan Karunia-Nya untuk kita semua. Tiada henti-hentinya rasa syukur dan terimakasih Pada-Mu ya Rabb-ku yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tiada pilih kasih dan tak pandang sayang. 
     Kupersembahkan ini pula untuk junjunganku Baginda Rasulullah Muhammad Saw rasul panutan semua umat Islam yang mengimaninya, dan semoga kelak memberikan syafa'at untuk kita semua di hari kemudian. Amin. 
     Tiada lupa pula, kupersembahkan ini pada semua keluargaku, sahabat-sahabatku, dan teman-temanku dimanapun anda berada. Semoga sedikit potret perjalanan ini mampu memberikan sebuah inspirasi untuk mencintai warisan sejarah dan budaya bangsa kita sendiri. Walaupun tidak di pungkiri banyak sekali kekurangan-kekurangan, halangan dan rintangan ketika mau mengabadikan moment-moment indah seperti ini. Di antaranya cuaca yang tidak bersahabat dalam kurun satu tahun ini. Hal itu tidaklah menjadi penyebab lunturnya semangat jiwa ini untuk terus mencintai negeri Indonesia yang sudah sepantasnya dan selayaknya harus kita banggakan
      Dalam perjalanan waktu selama satu tahun, sudah tentu banyak sekali suka-duka, sedih-gembira, tangis dan tawa, perjumpaan dan perpisahan, bahkan segala kemungkinan-kemungkinan dalam hidup ini yang tidak kita duga-duga sama sekali, yang tiada kita inginkan datangnya menghampiri silih berganti. Semoga setiap ujian ataupun cobaan dalam kehidupan kita semua, dapat kita atasi penuh keikhlasan serta dengan jiwa yang berlapang dada. Amin.
     Inilah sedikit deskripsi kenangan selama kurun waktu satu tahun di dalam perjalanan tahun 2016. Selamat menikmati.

 
     Loko diesel Keio Yashima 8 - Asembagus-Situbondo didekat persawahan area Pelabuhan Jangkar.
    
      Loko diesel 07 PG Kedawoeng-Pasuruan kembali ke emplasement setelah melangsir lori kosong

     Anak-anak-pun gembira menyaksikan perjalanan loko diesel D 1 - PG Olean yang menuju kebun.

     Aktivitas loko tebu juga menjadi sarana hiburan keluarga yang menghibur - Loko diesel 2 PG Pagottan-Geger-Madiun

     Loko diesel 14 Bromo milik PG Redjosarie(nGgorang-gareng)-Kawedana-Magetan siap menuju pelangsiran lori kosongan.

     Loko diesel Schoma 5 PG Soedhono-Tepas, Geneng, Ngawi saat istirahat direrimbunan pohon trembesi setelah melangsir muatan.


     Dua lori kosongan saja - Loko diesel Schoma 2 PG Poerwodadie-Karangrejo, Magetan 
menuju emplasement seberang di Dusun Glodok.


     Menjemput senja - Loko diesel 13 PG Semboro, Jember saat menjemput mekanik di JPL Sidomekar.

     Loko diesel 20 Agung saat melangsir lori kosongan di PG Redjosarie (Ggorang-gareng)-Kawedanan, Magetan.

     Double header-Loko Hokuriku 14 dan 08 PG Jatiroto-Lumajang, membawa muatan dari kebun menuju pabrik.

     Loko Diema 7 PG Wringinanom - Situbondo, saat menuju kebun membawa rangkaian 50 lori kosongan.


     Loko diesel Keio Yashima 01 PG Kedawoeng - Pasuruan, membawa rangkaian lori kosong menuju ke kebun.

     Merumput - Loko diesel Schoma 4 PG Soedhono - Geneng, Ngawi, menuju ke emplasement luar PG.

 Loko diesel Hokuriku 22, 21 PG Jatiroto-Lumajang, kembali ke PG sarat dengan muatan tebu.  

Loko diesel 5 PG Asembagus-Situbondo saat persiapan mengantar lori kosongan menuju kebun.

     Tetap semangat - Loko D1 PG Olean-Situbondo dalam perjalanan menuju kebun.

     Indahnya alam impian - Loko diesel 2 PG Wringinanom - Situbondo, oper jalur saat hendak menarik muatan menuju PG.

     Loko Keio Yashima 3 PG Poerwodadie-Karangrejo, Magetan saat melangsir muatan tebu menuju area pabrik.

Loko Keio Yashima 2 PG Kedawoeng-Pasuruan saat diperbatukan di PG Jatiroto-Lumajang.

     Loko diesel 15 Hokuriku PG Semboro - Jember saat kembali ke pabrik dengan membawa muatan ram disaat menjelang akhir musim giling.

    Loko diesel Henschel 2 PG Soedhono-Ngawi saat menyisir jalur ke area emplasement luar pabrik.

     Loko Keio Yashima 7 PG Asembagus-Situbondo saat melangsir ulang lori kosongan menuju kebun.

     Serasa kembali ke masa silam - Loko diesel 20 Agung-PG Redjosarie - Magetan membawa lori kosongan menuju kebun di Jatiroto-Lumajang.

     Semangat kerja-Loko diesel Keio Yashima 25 PG Jatiroto, Lumajang saat kembali ke pabrik dengan membawa lori yang sarat muatan.


     Loko Fireless 7 PG Pagottan-Geger-Madiun saat pemanasan dan cek jalur di emplasement luar.

     Kembali beraktivitas - Steam loco 15 PG Poerwodadie-Karangrejo, Magetan melenggang diatas jembatan yang berumur lebih dari 1 abad.


     Numpang lewat - Loko diesel Diema 7 PG Wringinanom-Situbondo saat menuju kebun dengan menyeberang jalan raya pantura.


     Loko diesel Schoma 3 PG Soedhono-Ngawi bersiap menjemput muatan tebu.


     Kembali ke emplasement - Loko diesel Keio Yashima 3 PG Poerwodadie persiapan
menyebrang jalan raya menuju ke emplasement Mantren.

     Loko diesel 3 PG Wringinanom-Situbondo saat kembali dari kebun menyisiri jalur di alam pedesaaan.

     Steam loco 10 PG Poerwodadie-Magetan saat menarik muatan menuju pabrik dengan 
menyebrang jalan raya Madiun-Ngawi.

     Sabar menanti - Loko diesel Hokuriku 12 PG Jatiroto saat menuju kebun di area Pondok Rejo - Lumajang.

     Tetap semangat - Loko diesel Schoma 4 PG Soedhono membawa rangkaian lori kosongan menuju tempat pembongkaran tebu.
 

     Legaaa.... - Loko uap 16 PG Poerwodadie - Magetan kembali ke emplasement luar di Dusun Glodok Desa Mantren.


     Loko Keio Yashima 01 PG Kedawoeng-Pasuruan di jalur kebun PG Jatiroto siap memberi
pertolongan 2 loko diesel Jatiroto yang anjlok di kebun.

     Tamu adalah Raja - Loko diesel 20 Agung milik PG Redjosarie-Magetan menarik 100 lori 
kosongan menuju ke kebun.


 Menuju kebun melintasi jembatan DAS Bondoyudo - Lumajang yang sedikit keruh.


     Cuaca di saat akhir musim giling - Loko Keio Yashima 3, Steam loco 10 dan 15 PG Poerwodadie, Magetan yang selalu setia walaupun diliputi awan dan hujan.

     Demikianlah sedikit uraian dan deskripsi perjalanan selama satu tahun ini atau selama musim giling di tahun 2016. Dimana tahun 2016 akan segera kita tinggalkan. Meskipun ada beberapa jenis loko yang saya tampilkan lebih dari sekali, tapi itu semua tidak mengurangi kesan cinta kita pada benda warisan sejarah.
     Jika ada salah ataupun kekhilafan dalam menyajikan foto/dokumentasi ataupun tulisan mohon ma'af yang sebesar-besarnya. Semoga dokumentasi ini dapat dilengkapi dan disempurnakan pada saat musim giling ditahun 2017 yang akan datang, InsyaAllah, Amin ya Rabbal Alamin.